Rabu, 06 November 2013

Prokariota

Hei sob, nah sekarang, ada yang tau ga nih, apa itu prokariota (prokariotik)?
Apa? Ga tau lagi? Cape deh... Yaudah, simak ya....

Prokariota adalah organisme bersel tunggal yang merupakan bentuk paling awal dan paling primitif dari kehidupan di bumi. Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel (= karyon), sedangkan eukariota memiliki membran inti sel. Semua prokariota adalah uniseluler, kecuali myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di salah satu tahap siklus hidup biologinya. Kata prokaryota’' berasal dari Yunani πρό- (pro-) "sebelum" + καρυόν (karyon) "kacang atau biji".
Gambar sel Prokariota

Ciri - ciri Prokariota

Dinding sel 
Ada dalam sebagian besar sel prokariota. Dinding sel adalah struktur penting yang memberi bentuk sel dan melindunginya dari kerusakan akibat tekanan air. Walau begitu, mahluk bersel satu terkecil, mycoplasma, tidak memiliki dinding sel. Diameternya mulai dari 5 hingga 80 nanometer. Dinding sel prokariotik mendapatkan tekanan dari murein. Murein tersusun dari sejumlah besar molekul polisakarida yang disatukan oleh rantai asam amino yang pendek. Asam muramik, salah satu molekul di murein, tidak pernah ada dalam dinding sel eukariotik. Penisilin menjadi obat yang efektif dalam menangkal bakteri karena ia mencegah pembentukan murein dan karenanya menghambat reproduksi bakteri. Penisilin tidak berfungsi pada sel eukariotik.

Selaput sel
Selaput sel dari sel prokariotik sangat mirip dengan sel eukariotik kecuali selaput sel prokariotik tidak memiliki kolesterol dan steroid lainnya. Pada Archaeobacteria, selaput sel ini terdiri dari jenis asam lemak yang termodifikasi. Asam lemak rantai lurus menjadi struktur selaput plasma Eubakteria. Luas permukaan selaput sel pada beberapa prokariota sangat diperbesar karena adanya convolusi (lipatan dan loop). Selaput sel yang berkonvolusi berperan dalam sistem transpor elektron struktur mereka dan enzim yang diperlukan untuk peristiwa kimia yang terjadi pada saat pernapasan. Molekul DNA yang melingkar tertempel di sebuah lokasi di selaput sel ini yang disebut mesosom.

Sitoplasma
Sitoplasma prokariota tidak memiliki struktur halus yang rumit seperti yang ada pada eukariota. Sitoplasma bakteri tampak sangat berbutir karena adanya sejumlah besar ribosom yang berukuran lebih kecil daripada yang ada di sel berinti. Ribosom – satu-satunya organel sel yang ada pada sebagian besar prokariota – berfungsi sama seperti bagian besarnya di sel eukariotik yaitu menjadi lokasi sintesis protein. Selaput sel mendorong masuk dan membentuk sebuah kantung yang disebut mesosom. Sistem selaput luar tambahan ada di sel cyanobacteria. Selaput luar ini memuat klorofil dan pigmen aksesori.

Materi genetik
DNA (asam deoksiribonukleat) adalah zat hereditas. Ia mengandung sandi genetik (gen) yang memberikan ciri-ciri yang diturunkan  dari satu generasi ke generasi. Pada sel eukariotik, molekul DNA dihubungkan dalam kromosom di inti sel. Tapi sel prokariotik tidak memuat inti berselimut selaput.

Sel prokariotik memuat sebuah molekul DNA telanjang (tidak tertutup selaput) yang melingkar. Kromosom DNA direplikasi (direproduksi) sebelum pembelahan sel. Kemudian dinding sel dan selaput plasma tumbuh ke dalam, membelah sel menjadi dua. Tipe pembelahan sel semacam ini disebut pembelahan biner. Mesosom terbentuk oleh sebuah loop di selaput plasma dan tampak berfungsi dalam pembelahan kromosom melingkar saat pembelahan sel.

Ciri lain
Perbedaan lain yang memisahkan sel tanpa inti dengan sel berinti adalah sel prokariota jauh lebih kecil. Ukurannya rata-rata antara 0.5 hingga 10 mikron. Sel eukariotik jauh lebih besar, walaupun ada yang ukurannya hanya 7 mikron. Beberapa bakteri menghasilkan kapsul berlendir yang tersusun dari karbohidrat yang mengelilingi dinding sel dan melindungi sel bakteri dari sel darah putih yang bersifat predator (fagosit). Beberapa sel prokariotik bergerak dengan sebuah struktur kaku mirip batang yang disebut flagella. Sel prokariotik juga tidak mampu membentuk ikatan dengan sesamanya sementara sel eukariotik mampu sehingga bisa membentuk jaringan.


Sumber


     Albani, A.E., Bengtson, S., Canfield, D.E., Bekker, A., Macchiarelli, R., Mazurier, A., Hammarlund, E.U., Boulvais,P., Dupuy, J.J., Fontaine, C., Fürsich, F.T., Gauthier-Lafaye, F., Janvier, P., Javaux, E., Ossa, F.O., Pierson-Wickmann, A.C., Riboulleau, A., Sardini, P., Vachard, D., Whitehouse, M., Meunier, A. 2010. Large colonial organisms with coordinated growth in oxygenated environments 2.1 Gyr ago. Nature, 466 (7302): 100

     Jardillier, L., Pearman, J., Scanlan, D., Zubkov, M. 2010. Significant CO2 fixation by small prymnesiophytes in the subtropical and tropical northeast Atlantic Ocean. The ISME Journal, 2010

     Santarella-Mellwig et al. 2010. The Compartmentalized Bacteria of the Planctomycetes-Verrucomicrobia-Chlamydiae Superphylum Have Membrane Coat-Like Proteins. PLoS Biology, 2010; 8 (1): e1000281

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di F/A/N/S/P/O/K/E/R
    disini hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian semua bisa menang jutaan rupiah lo
    ayo tunggu apa lagi kami tunggu ya pendaftarannya ^^

    BalasHapus