Minggu, 13 April 2014

Teknologi Termegah Buatan Manusia

Hai sob, tau ga nih, apa aja teknologi-teknologi termegah yg dibuat manusia? Haha. Yaudah, nih deh Akip kasih tau.

Berikut adalah beberapa teknologi buatan manusia yg paling megah.
1. Ladang Angin
2. Very Large Array
3. Atacama Large Milimeter Array

Ladang Angin (Wind Farm)


Ladang angin adalah serangkaian turbin angin yang berada di lokasi yang sama untuk memproduksi energi dari energi angin. Ladang angin yang besar bisa terdiri dari beberapa ratus turbin tunggal dan mencakup luasan area tertentu hingga ratusan mil persegi. Sejak April 2013, London Array adalah ladang angin lepas pantai terbesar di dunia dengan kapasitas saat ini 630 MW, dan Gansu Wind Farm adalah ladang angin terbesar di dunia dan berada di daratan, dengan kapasitas saat ini mencapai 5160 MW dan akan mencapai 20000 MW pada tahun 2020.

Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.

Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD, PLTU, dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Contoh: batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.

VLA (Very Large Array)


Very Large Array (VLA) adalah sebuah kompleks observatorium astronomi radio yang berlokasi di dataran tinggi San Augustin, di antara kota Magdalena dan Datil, sekitar 50 mil (80 km) sebelah barat Socorro, New Mexico, Amerika Serikat. VLA berada pada koordinat 34°04′43″LU,107°37′04″BB, di ketinggian 2.124 meter (6.970 kaki) di atas permukaan laut. Kompleks ini merupakan salah satu komponen dari National Radio Astronomy Observatory (NRAO).

Kompleks observatorium ini terdiri dari 27 buah antena radio yang masing-masing memiliki diameter 25 meter (82 kaki) dan berat 209 metrik ton. Antena-antena tersebut tersebar di tiga buah garis berbentuk-Y yang masing-masing memiliki panjang 21 km/13 mil. Masing-masing antena ini dapat dipindahkan ke berbagai posisi di sepanjang garis dengan menggunakan lokomotif khusus di atas rel di sepanjang garis berbentuk Y tersebut.

Ada empat macam konfigurasi antena, dari posisi A (terbesar) sampai posisi D (terkecil, ketika semua antena berada dalam radius 600 meter dari titik pusat). Observatorium normalnya akan memakai semua konfigurasi setiap 16 bulan, dengan kata lain setiap kali perubahan dilakukan terhadap posisi antena-antena tersebut, tidak akan ada lagi perubahan sampai tiga atau empat bulan berikutnya.

Pusat operasi VLA (AOC) terletak di kampus New Mexico Tech di Socorro. AOC juga menjadi pusat kontrol dari Very Long Baseline Array (VLBA), sebuah VLBI array yang terdiri dari sepuluh piringan berdiameter 25 meter yang tersebar dari Hawai'i di barat sampai Kepulauan Virgin Amerika Serikat di timur yang menjadikannya sebagai instrumen astronomi terbesar di dunia.

Atacama Large Milimeter Array (ALMA)


Teleskop yang disebut-sebut paling canggih di dunia ini merupakan proyek astronomi terbesar sepanjang sejarah. Alat super mewah ini dibangun di gurun Llano Chajnantor yang gersang di Chile.

Dibangun di ketinggian 5.000 meter dan memiliki 66 antena raksasa yang berdiameter 12 meter, teleskop ini mengumpulkan gelombang radio di luar angkasa dengan bantuan cahaya optik. Informasi tersebut kemudian diproses oleh sebuah komputer super.

Para ilmuwan percaya, teleskop ALMA siap mengamati terbentuknya alam semesta, seperti melihat bagaimana bintang dan planet tercipta.

Teleskop raksasa ini merupakan hasil kolaborasi dari negara-negara di Eropa, Asia Timur, dan Amerika Utara, yang menyumbang sebesar £950 juta, setara Rp.13,771 triliun, sedangkan Inggris menyumbang £65.000, setara Rp.941 juta.

"Para komunitas ilmiah akan menggunakan ALMA untuk penelitian mengenai asal usul pembentukan bintang, planet, dan tata surya lain," kata Thijs de Graaw, direktur ALMA, dilansir Telegraph, 13 Maret 2013.

"Bahkan, mungkin bisa menemukan bagaimana teori Big Bang terjadi," tandasnya.

Dia menambahkan, ini adalah revolusi dalam sejarah alam semesta. Teleskop ini fokus untuk melihat terbentuknya awan debu pada proses terciptanya planet. Teleskop ALMA akan membuka babak baru ilmu astronomi.

"Diharapkan teleskop mampu menjelaskan asal usul unsur terciptanya matahari, bintang, planet, dan akhirnya manusia," ungkap Thijs de Graaw.

Sementara menurut Brian Ellison, manajer proyek Teleskop Alma mengatakan, semua makhluk terbuat dari stardust. Teleskop ALMA akan menjawab beberapa pertanyaan tentang dari mana manusia berasal.

Teleskop ALMA diperkirakan akan menangkap gambar sepuluh kali lebih tajam dari teleskop luar angkasa Hubble karena bentuk ALMA yang sangat besar.


Dah sob, itu aja, emang itu yg paling megah. Emang sih, masih banyak lagi, tapi ga bisa dimasukin disini semua.

Makasih yg udah baca.


Sumber:
Wikipedia Bahasa Indonesia
Google
Kaskus

2 komentar: