Ketika sakit pilek, tubuh sedang mencoba
membersihkan diri dari bakteri dan virus. Sel-sel goblet akan
menghasilkan ingus lebih banyak. Semakin banyak ingus yang dihasilkan di
hidung dan mulut dalam bentuk dahak, maka makin besar usaha yang
dilakukan tubuh untuk membersihkan diri dari zat-zat berbahaya.
Produksi
ingus yang berlebihan adalah salah satu produk sampingan dari penyakit.
Ingus bertindak seperti penjaga, dan membuat benda yang tidak
diinginkan keluar dari tubuh.
Ketika berada di lingkungan yang
kotor atau berdebu, hidung akan mengeluarkan ingus yang berwarna keruh
atau kehitaman ketika hidung ditiup. Kotoran itu akan masuk ke dalam
tubuh jika tidak dihalau oleh ingus.
"Ingus memiliki beberapa
peran. Salah satunya adalah menyelimuti dan melembabkan lapisan dalam
mulut dan hidung, dan menjaganya agar tidak kekeringan. Ingus juga
berfungsi melindungi tubuh, menangkap benda-benda dari luar yang ingin
masuk ke dalam tubuh," kata Dr. Jeffery Spiegel, Profesor THT di Boston
University School of Medicine seperti dilansir news.discovery.com, Kamis (12/1/2012).
Ingus
diproduksi oleh sel goblet atau sel piala dalam mulut dan hidung.
Sel-sel ini memproduksi ingus dari air, protein, dan polisakarida
sehingga dapat melapisi sinus dan membran mulut, serta memberikan
lapisan pelindung.
Ketika tubuh mulai melawan infeksi, ingus
masuk ke dalam tubuh untuk meraih limbah sel darah putih dan
membuangnya. Saat sel darah putih sudah jeuh, ingus mengangkut sampah
tersebut dan mengeluarkannya dari tubuh.
Biasanya, ingus berwarna
bening. Tetapi jika tubuh sedang memerangi bakteri, ingus akan berwarna
hijau atau kuning karena membawa sel-sel darah putih.
Ketika pertempuran melawan virus flu masih dalam taraf ringan, sel darah
putih kurang banyak digunakan sehingga ingus tetap jernih. Jadi, warna
ingus juga dapat memberi petunjuk infeksi bakteri atau virus.
Seringkali,
pengeluaran ingus dibarengi pemampatan sinus. Sinus sensitif terhadap
perubahan tekanan. Seperti di pesawat terbang, ingus mengatur tekanan di
dalam kepala dan menyesuaikan dengan perubahan tekanan di luar. Saat
sakit, jaringan di hidung mulai membengkak. Karena sinus yang membengkak
menutup saluran udara, tubuh akan merasa perbedaan tekanan sebagai rasa
sakit di sinus.
"Saat jumlah ingus bertambah banyak, beberapa
ahli berpendapat bahwa meniup hidung dapat membuat penyakit menjadi
lebih buruk. Meniup hidung dapat mendorong ingus masuk lebih dalam pada
sinus, sehingga menimbulkan masalah yang lebih parah di kemudian hari.
Terkadang lebih baik membiarkannya keluar secara alami," saran Dr.
Spiegel.
Ada beberapa cara untuk menjaga ingus tetap bekerja efektif tanpa mengorbankan manfaatnya.
1. Minum banyak air. Karena ingus mengandung air, minum banyak air akan membantu menjaga ingus yang mengental
2.
Mandi air panas. Uap udara dengan kelembaban tinggi akan membantu
membersihkan sinus. Inilah sebabnya mengapa uap dari semangkuk sup panas
membantu dapat membantu bernapas lega ketika pilek.
3. Berkumur
dengan air garam. ingus lebih mudah mencair dalam air garam. Dapat juga
menggunakan air garam atau spray garam untuk hidung agar sinus sedikit
terbuka.
4. Obat jika perlu. Jika ingus menjadi tidak terkendali, obat seperti guaifenesin cukup membantu.
ditunggu apa lagi hanya dengan minimal deposit 10.000
BalasHapusmari coba keberuntungannya bersama dengan kami di fanspoker^^com